Fobia itu bermacam-macam. Sangat banyak. Dan setiap orang memiliki fobianya sendiri. Tapi ada sesuatu yang—yang melekat pada hampir setiap dari kita sejak masa kanak-kanak.
Kamu bermain sebagai seorang anak laki-laki kecil yang ingin pergi ke toilet di malam hari. Orang tua sudah tertidur, dan berteriak memanggil ibu dan ayah bukanlah hal yang jantan, seolah-olah situasinya tidak mengerikan. Nah, kamu harus melakukan perjalanan heroik untuk mengatasi ketakutan akan kegelapan yang akrab bagi hampir setiap orang sejak kecil.
Di depan ada koridor, yang jalannya dalam kegelapan terasa tak berujung, benda-benda biasa menjadi rintangan, dan imajinasi anak-anak yang kaya mengisi kegelapan di belakang punggungmu dengan bayangan babaek. Bayangan mengintaimu dari belakang, terus-menerus mengawasimu. Semakin jauh, imajinasimu semakin menjadi-jadi dan kamu hampir merasa ada seseorang di belakang. Dan seseorang itu sudah bergerak mendekatimu dan akan segera meletakkan tangannya di bahumu.
Nah, kita semua tahu bahwa cara terbaik untuk melawan monster di kegelapan adalah dengan tidak melihat mereka. Cukup pejamkan mata rapat-rapat dan kamu akan merasa aman di rumah, kamu tidak akan melihat. Kita punya cara untuk melawan! Jadi bergeraklah maju dengan berani, dan ketika ketakutan menjadi tak tertahankan, pejamkan saja matamu dan tunggu sampai berlalu.